Beranda | Artikel
Belajar Nahwu 1 Bulan (bagian 16)
Senin, 10 Agustus 2015

study_of_a_high_mountain_lake_by_andrekosslick-d4dpdv1

 

Bismillah.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, alhamdulillah pada kesempatan ini kita bisa melanjutkan kembali pelajaran nahwu dengan kitab muyassar.

Pada kesempatan ini kita akan mengulas atau meringkas pelajaran-pelajaran yang telah berlalu agar bisa lebih mudah dipahami.

Pertama; pembagian kata

Di dalam bahasa arab, kata disebut dengan istilah al-kalimah. Ia terbagi menjadi tiga; isim (kata benda), fi’il (kata kerja), dan harf (kata penghubung). Isim memiliki ciri-ciri demikian pula fi’il. Ciri-ciri ini berguna untuk mengenali keberadaan isim atau fi’il dalam suatu kaimat/jumlah.

Kedua; pembagian kalimat

Di dalam bahasa arab, kalimat disebut dengan istilah al-jumlah. Ia terbagi menjadi dua macam; jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah. Jumlah ismiyah diawali dengan isim/kata benda, sedangkan jumlah fi’liyah diawali dengan fi’il/kata kerja.

Unsur pokok dalam jumlah ismiyah ada dua; mubtada’ dan khobar. Mubtada’ yang diterangkan, khobar yang menerangkan. Mubtada’ biasanya di awal kalimat, sedangkan khobar sesudahnya. Dalam jumlah fi’liyah terdapat dua unsur pokok yaitu fi’il dan fa’il -dalam kalimat aktif- atau fi’il dan na’ibul fa’il -dalam kalimat pasif-. Dalam jumlah fi’liyah juga dikenal adanya objek/maf’ul bih.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/belajar-nahwu-1-bulan-bagian-16/